Pola Penyelamatan Dan Perlindungan Satwa Endemik Riau Pasca Kebakaran Hutan Di Taman Nasional Tesso Nilo

Widia Edorita, Zulwisman Zulwisman

Abstract


Abstract

One of the environmental problems is the reduced number of species found in living natural resources, especially rare plants and animals, which is accompanied by the destruction of the ecosystem. This also happens to biological resources and ecosystems in Riau province. Decreasing biodiversity in Riau Province is mainly due to forest conversion into plantations and forest and land fires which in the last 22 years have consumed nearly ¾ of Riau's forests. This certainly has a negative impact on the sustainability of biodiversity, especially endemic animals in Riau Province. Tesso Nilo National Park is an area with vascular plant diversity and is a habitat for endangered species, namely the Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae) and the Sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus). This area was not spared from encroachment and conversion into plantations and settlements. Clearing forest land will result in the destruction of forest functions and result in the destruction of various types of flora and fauna. Efforts are made to continue various rescue patterns to minimize the erosion of biological resources, especially the elephants in Tesso Nilo National Park. Among these patterns and programs, some have been effective and some have not been due to several obstacles in their implementation.

Keyword: rescue patterns-endemic animals-forest fires

Abstrak

Salah satu persoalan lingkungan hidup adalah berkurangnya jumlah species yang terdapat di dalam sumber daya alam hayati khususnya tumbuhan dan satwa langka yang disertai dengan rusaknya ekosistem. Hal ini juga terjadi pada sumber daya hayati dan ekosistem yang ada di provinsi Riau. Berkurangnya keanekaragaman hayati di Provinsi Riau terutama disebabkan oleh alih fungsi hutan menjadi perkebunan dan kebakaran hutan dan lahan yang dalam kurun waktu 22 tahun terakhir telah menghabiskan hampir ¾ hutan Riau. Hal ini tentu berdampak buruk bagi keberlanjutan keanekaragaman hayati terutama satwa endemik yang ada di Provinsi Riau. Taman Nasional Tesso Nilo merupakan kawasan dengan tingkat keanekaragaman tanaman berpembuluh dan merupakan habitat bagi satwa terancam punah yaitu harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus). Kawasan ini tidak luput dari kegiatan perambahan dan di konversi menjadi perkebunan dan permukiman. Pembukaan lahan hutan akan mengakibatkan rusaknya fungsi hutan dan mengakibatkan musnahnya berbagai jenis flora dan fauna. Berbagai pola penyelamatan terus diupayakan untuk meminimalkan tergerusnya  sumber daya alam hayati khususnya satwa gajah di Taman Nasional Tesso Nilo. Diantara pola dan program tersebut ada yang telah efektif dan ada juga yang belum dikarenakan adanya beberapa kendala dalam pelaksanaannya.


References


DAFTAR PUSTAKA

Buku

Direktorat Pengawasan Sumberdaya Kelautan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Petunjuk Teknis Pengawasan Ekosistem Perairan, 2008.

Djoko Tribawono, Hukum Perikanan Indonesia, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti , 2013

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: Refika Aditama, 2005.

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta, Rineka Cipta, 2009.

Marlina dan Faisal Riza, Aspek Hukum Peran Masyarakat Dalam Mencegah Tindak Pidana Perikanan, Jakarta: PT. Sofmedia, 2013.

Mulyadi S, Ekonomi Kelautan, Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2005

N.H.T Siahaan, Hutan, Lingkungan dan Paradigma Pembangunan, Jakarta, Pancaran Alam, 2007

Supriadi, Hukum Lingkungan di Indonesia Sebuah Pengantar, Sinar Grafika, Jakarta, 2006

R.M. Gatot P. Soemartono, Hukum Lingkungan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2004

Soetomo, Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.

Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta, Rajawali Pers, 2010

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta:UI-Press, 1986.

Supriadi dan Alimuddin, Hukum Perikanan Di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

Syamsunar Dam, Politik Kelautan, Jakarta:Bumi Aksara, 2010

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2009

Makalah/jurnal/bahan ajar

Husni Thamrin, Kearifan Lokal dalam Pelestarian Lingkungan, Makalah, LPPM UIN Suska Riau

Munifatul Izzati, Struktur Vegetasi Kawasan Hutan Alam dan Hutan Rerdegradasi di Taman Nasional Tesso Nilo, Jurnal Ilmu Lingkungan, Volume 14 Issue 1: 19-26 (2016) ISSN 1829-8907

Sukanda Husin, “Pengaturan Perlindungan Keanekaragaman Hayati Dalam Lingkungan Internasional” (2006), Jurnal Hukum Yustisia UNAND, edisi XVI no.2

Peraturan Perundang-undangan

Undang –Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Perlindungan Keanekaragaman Hayati.




DOI: http://dx.doi.org/10.30652/rlj.v5i1.7857

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Riau Law Journal has been indexed by:


Riau Law Journal is an open access under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC-BY-SA license)